Fenomena Krismuha, Kristen Simpatisan Muhammadiyah, PGI Tegaskan Bukan Agama Baru

Fenomena Krismuha, Kristen Simpatisan Muhammadiyah, PGI Tegaskan Bukan Agama Baru

JAKARTA, RADARPENA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti bersama Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Muhammadiyah Fajar Riza Ulhaq, menemukan fenomena baru yaitu Kristen Muhammadiyah atau Krismuha.

Temuan ini merupakan hasil riset yang dilakukan oleh kedua petinggi Muhammadiyah tersebut. Terungkap, fenomena Krismuha ini merujuk kepada pemeluk Kristen yang menjadi simpatisan Muhammadiyah.

Munculnya fenomena ini, menurut Fajar, adanya interaksi yang intens antara siswa Muslim dan Kristen dalam lingkungan pendidikan sekolah Muhammadiyah di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).

Daerah 3T yang dimaksud Fajar, meliputi Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Serui, Papua dan Putussibau, Kalimantan Barat (Kalbar).

BACA JUGA:Plt. Wali Kota Bekasi Apresiasi Atlet 32nd Sea Games Asal Kota Bekasi

Riset itu kemudian disusun menjadi buku berjudul "Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluraritas Agalam dalam Pendidikan". Fajar bahkan tidak menduga kalau penelitian yang ia terbitkan mengundang antusiasme, meskipun buku tersebut terbit di tahun 2009 silam.

Fajar menegaskan, interaksi antar siswa beda keyakinan itu tidak menghilangkan identitas mereka sebagai penganut agama masing-masing yang taat.

Fajar mengatakan, inilah kontribusi Muhammadiyah dalam membangun generasi Indonesia yang lebih toleran, inklusif, da terbiasa hidup dalam perbedaan.

Dalam kesempatan lain, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menjelaskan fenomena Krismuha merupakan penggambaran keadaan sosiologis para pemeluk agama Kristen/Katolik yang bersimpati dan memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah.

BACA JUGA: PSSI Resmi Umumkan Harga Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina, Mulai Dari Harga Rp 600 Ribu

Abdul Mu'ti mengatakan, Kristen Muhammadiyah bukan sinkretisme agama atau paham yang mencampuradukkan ajaran Kristen dengan Islam. Ia mengungkapkan para pelajar itu tetap pada jalur agamanya masing-masing.

Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom sangat mengapresiasi dan menyambut baik temuan riset Muhammadiyah ini.

Gomar mengatakan hasil riset ini sangat mencerahkan dalam membangun kerjasama dan kerukunan antar umat.

Gomar menilai proses interaksi Muhammadiyah dan Kristen ini ternyata saling menguatkan dalam meningkatkan ketakwaan dan keimanan masing-masing.

BACA JUGA:Tanggapan Pemkot Bekasi soal Pemberitaan Tidak Adanya Usulan Formasi ASN 2023

Menurut Gomar, dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah lewat pendidikan tidak hanya bertujuan menambah kuantitas atau menambah umat, tetapi juga mengedepankan kualitasnya.

Selain itu, Goamr juga melihat interaksi antar umat tersebut tetap pada koridor kepercayaan agama masing-masing. ini merupakan misi atau dakwah mulia yang sangat relevan dengan kemajemukan Indonesia.

"Lewat dakwah sedemikian, terjadi proses interpenetrasi yang saling membangun menuju kedewasaan beriman masing-masing," ujar Gomar.***

BACA JUGA:Tips Untuk Mengatasi Nyeri Saat Sedang Haid, Dijamin Efektif Untuk Meredakan Sakit Saat Menstruasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: